Langsung ke konten utama

Contoh Ulasan Buku

ULASAN BAGIAN BUKU
Judul Buku               :    The History of Economic Thought : A Reader
                                     Sejarah Pemikiran Ekonomi : Seorang Pembaca
Penulis                     :    Steven G. Medema dan Warren J. Samuels
Penerbit/Th Terbit    :    Routledge/2003
Bab Target              :    Pre-Classical Thought
                                    Pemikiran Pra Klasik
Jumlah Sub Bab       :    9
Ulasan                :     
Pertanyaan awal dari judul bab tertuju pada kata “klasik”. Dalam bentuknya sebagai kata benda atau noun, dalam kamus diartikan sebagai “A creation of the highest excellence” atau diartikan dengan “ciptaan yang unggul”. Pra Klasik, oleh karena itu, dapat diartikan sebagai pemikiran sebelum karya unggul. Karya unggul tersebut, dalam buku Medema dan Samuels (2003) berada pada bab Mazhab Klasik (Classical School), yang di dalamnya mencakup pemikiran David Hume, Adam Smith, Jeremy Bentham, Thomas Robert Malthus, William Godwin, Henry Thornton, David Ricardo, Jean-Baptiste Say, David Ricardo, James Mill, Nassau W. Senior, dan John Stuart Mill. Para pemikir klasik tersebut berada pada periode tahun 1711 hingga 1873. Dengan demikian, yang dimaksud dengan pemikiran pra klasik adalah pemikiran yang berkontribusi pada pengembangan ilmu ekonomi sebelum tahun 1711.
Pemikir pra klasik yang dibahas Medema dan Samuels (2003) adalah Aristotle, St Thomas Aquinas, Thomas Mun, William Petty, John Locke, Richard Cantillon, François Quesnay, Anne Robert Jacques Turgot, dan Bernard Mandeville. Para penulis tersebut berada pada periode tahun 384 sebelum masehi hingga 1670an.
Bagaimanakah isinya ?
Pada bagian awal bab pra klasik, Medema dan Samuels (2003), memberikan pengantar terhadap pembahasan pemikiran pra klasik. Ada 8 alinea pada pengantar tersebut. Ide pokoknya adalah : [1] kemunculan dan perkembangan pemikiran ekonomi modern terkait dengan kemunculan perdagangan, industrialisasi, dan ekonomi pasar kapitalis, [2] keadaan ekonomi pada zaman pra klasik, [3] bentuk pemikiran yang dilihat dari dokumen yang berkembang saat itu, [4] karakteristik pemikirannya, [5] filsafat, [6] keterangan tentang Hesiod di abad 8 sebelum masehi, [7] keterangan tentang Plato, [8] keterangan bagi pembaca buku.
Rangkaian alinea tersebut menjelaskan bahwa pada zaman pra klasik belum muncul teori ekonomi, seperti yang dipahami saat ini. Sebagaimana dijelaskan pada alinea pertama, munculnya teori ekonomi beriringan dengan peradaban di Eropa pada abad ke-8, dimana ilmu ekonomi mencoba menjelaskan, menggambarkan dan menginterpretasikan, juga menjustifikasi, dengan disiplin ilmiah positif maupun normatif. Disiplin ilmiah positif menggambarkan (1) pekerjaan pengamatan empiris yang tergantung pada kerangka yang kurang teoritis atau kurang interpretatif, dan (2) analisis lojikal mengenai hubungan antar variabel yang kurang tergantung pada generalisasi pengamatan empiris. Pada buku teori mikro dan makroekonomi, disiplin ilmiah positif menjelaskan apa yang sedang terjadi (what happen), sedangkan normatif menjelaskan apa yang seharusnya dilakukan (what ought to be done).
Kata “prior to this time” pada alinea kedua, mengacu pada waktu sebelum abad ke-8 tersebut. Dimana terdapat pasar, tapi bukan perekonomian pasar sebagaimana dipahami pada abad ke-8. Para pemikir saat itu coba berspekulasi mengenai ekonomi, tapi kurang jelas. Para pemikir menulis tentang perdagangan, nilai, uang, poduksi, dan lain-lain. Pemikiran tersebut ditemukan pada dokumen yang berasal (emanating) dari peradaban Yunani, Sumeria, Babilonia, Assyria, Mesir, Persia, Israel, dan Kekaisaran Hittite. Medema dan Samuels (2003) tidak memberikan tambahan penjelasan mengenai Kekairan Hittite. Hasil googling, disebut dengan Banga Het, rumpun bahasa Indo-Eropa. Pusat kerajaannya di Hattusa, yang memperoleh kejayaan pada abab ke-14 sebelum masehi, mengalahkan Babilonia.
Dokumen tersebut tidak mengandung informasi teoritis tentang ekonomi. Tapi, mereka menunjukkan beberapa bahasan penting mengenai masalah organisasi dan kendali kegiatan ekonomi, masalah kelas dan hirarki versus persamaan, masalah kontinuitas versus perubahan, masalah konflik kepentingan, masalah sifat dan tempat kelembagaan hak kepemilikan, masalah distribusi pendapatan, pajak dan sebagainya. Tidak ada abstrak yang general.
Medema dan Samuels (2003) juga menguraikan karakteristik pemikiran pra klasik : penjelasan dan gambarannya mitopoik (dongengan), anthropomorphic atau kekuatan transcendental atau ketuhanan, tekait sistem moral.
Penjelasan Medema dan Samuels (2003) tentang filsafat barat yang mengacu pada Yunani, terlihat tidak memiliki arti dalam pembahasan pemikiran pra-klasik. Mereka menjelaskan ciri perkembangan filsafat, yang difasilitasi oleh (1) postulasi keberadaan prinsip tatanan intelektual dalam semesta, (2) tumbuhnya keyakinan pada tuhan, dan (3) perkembangan prinsip pengamatan, logika, dan epistemology. Hal ini memang menjadi perangkat berpikir yang digunakan oleh pemikir.
Hesiod, pada abad ke-8, mengidentifikasi bahwa kerja keras, dan kejujuran tenaga kerja dalam produksi, dan mengkaji pendekatan pada usaha tani. Pemikirannya mengutip dari Plato dan Aristoteles.
Plato dan Aristoteles concern dengan (1) aspek hubungan pengetahuan terhadap aksi soaial, (2) topic politik ekonomi seperti sifat dan implikasi keadilan untuk organisasi ekonomi, (3) topic teknis ekonomi seperti pemenuhan hidup sendiri versus perdagangan, konsekuensi spesialisasi dan pembagian kerja, kebutuhan lokasi, sifat dan aturan pertukaran, peranan uang dan permintaan uang, suku bunga pinjaman, kependudukan, harga dan tingkat harga, dan sumber nilai. Bahasanya merefleksikan organisasi sosial di Athena.
Pemikiran pra klasik pada bab ini menyajikan corak pemikiran skolastik, merkantilisme, fisiokrat yang lebih sistematis. Pada masa pemikiran fisiokrat, fenomena ekonomi dikaji dari perspektif sistem sosial dan pemikiran filsafat yang lebih besar. Ekonomi dipertimbangkan sebagai bidang yang melekat pad sistem hukum. 
Bagian tulisan pada Bab ini, menyajikan juga ringkasan-ringkasan buku para pemikir pra klasik, untuk membuktikan kepada pembaca mengenai sifat dan isi pemikiran yang ditulis Madema dan Samuels (2003) pad bagian pendahuluan pra klasik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MASYARAKAT ADAT DI KOTA CIMAHI

Masyarakat Adat di Kota Cimahi   Yuhka Sundaya Departemen Ekonomi Pembangunan Unisba 2020 Prolog Rencana ‘momotoran’ di Kota Cimahi bergeser jadi ‘berwisata’. Pasalnya, Faisal, alumni Ekonomi Pembangunan Unisba 2016, mengajak kita ke Masyarakat Adat Cireundeu. Mengingatkan pada rencana kelas Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Tahun 2018, namun karena kondisi tidak memungkinkan, saat itu, tidak terealisasi. “Kita” yang dimaksud adalah Saya, Alfan yang saat ini masih bimbingan riset skripsi J , Faisal, Denis dan Jimly yang berdomisili di Bandung dan Cimahi. Mereka satu angkatan. Seminggu sebelumnya, kecuali Jimly, teman-teman ini ngaliwet di rumah Saya, dan merencanakan ‘momotoran’, Sabtu 22 Mei 2021, ‘yaaa’, niatnya, menyegarkan pikiran penat saat pandemi ‘lah’. Tapi Faisal malah mengajak berkunjung ke Masyarakat Adat Cireundeu di daerah Leuwigajah. Nama Masyarakat Adat Cireundeu ini, sudah Saya dengar dan pelajari sedikit demi sedikit sejak 4 tahunan lalu. Saya te...

MENGAPA 1 + 1 = 2 ?

MENGAPA 1 + 1 = 2 ? Yuhka Sundaya Ekonomi Pembangunan Unisba Kebanyakan orang, mungkin, termasuk anak-anak saya yang sekolah dasar kelas 2 dan 6, menjawab bahwa 1 + 1 = 2, “karena “aturan”nya begitu di sekolah” jawab mereka. Mereka “ngata-ngatain” ayahnya, menertawakan seolah pertanyaan bodoh. Sama halnya dengan jawaban ibu mereka, dan saya juga, tentunya, yang sama - sama mengalami tradisi pembelajaran matematika dari zaman sekolah dasar. Bahkan, salah satu teman saya, menjawab dengan ekspresi emosional. Mungkin menganggap pertanyaan itu tidak relevan, karena menganggap jawabannya sudah mapan. Bagi mereka yang sudah advance , mungkin akan menggunakan 3 aturan utama atau properti dalam komputasi, yaitu refleksif, simetri, dan transitif. Dimana 1 + 1 sama dengan 2 ditempuh dan dibuktikan dengan proses suksesif bilangan. Komputasi, bagi manusia, digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Seorang ibu rumah tangga menggunakannya untuk mengalokasikan uang belanja, dan komposisi bumbu atau bahan...

IDE IBNU KHALDUN TENTANG KEUNTUNGAN DAN REZEKI

IDE IBN KHALDUN TENTANG KEUNTUNGAN DAN REZEKI Yuhka Sundaya Departemen Ekonomi Pembangunan Unisba Sekitar 7 abad yang lalu telah hadir cendekia yang telah mewariskan ilmu bagi bangsa-bangsa di dunia ini. Mewariskan buku yang terus menambah amalannya di alam kubur seiring dengan bertambahnya pembaca dari zaman ke zaman. Ia adalah Ibn Khaldūn, dengan nama lengkap Walī al-Dīn ʿAbd al-Raḥmān ibn Muḥammad ibn Muḥammad ibn Abī Bakr Muḥammad ibn al-Ḥasan Ibn Khaldūn, lahir pada 27 Mei 1332 di Tunis, dan meninggal pada 17 Maret 1406 menginjak usia 74 tahun.   Kita curahkan do'a semoga beliau senantiasa dimuliakan Allah subhanahu wa ta'ala. Pada tahun 1375, dalam pengasingan dari aktivitas politik yang melelahkan, Ibn Khaldūn mengambil langkah paling penting dalam hidupnya. Ia dan keluarganya berlindung di Qalʿat ibn Salamah, dekat tempat yang sekarang menjadi kota Frenda, Aljazair dari suku Awlād ʿArīf. Disana ia menghabiskan empat tahun, "bebas dari semua keasyikan," dan men...